Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Lengkap Pengaturan Motion Detection Hikvision DVR & NVR – Hemat Ruang & Minim False Alarm

Panduan Lengkap Pengaturan Motion Detection Hikvision DVR & NVR


Setting Motion Detection DVR Hikvision adalah fitur dari DVR Hikvision, dimanfaatkan untuk menghemat masa rekaman agar supaya rekaman lebih panjang waktunya.

Motion detection mendeteksi setiap gerakan yang berada di depan kamera langsung, selama tidak ada gerakan sama sekali fitur motion detection tidak akan merekam kejadian yang ada di depan kamera CCTV.

Mengapa Menggunakan Motion Detection?

Fitur Motion Detection pada DVR dan NVR Hikvision adalah salah satu solusi cerdas untuk meningkatkan efisiensi sistem pengawasan CCTV Anda. Berikut alasan utama mengapa fitur ini sangat penting:

  1. Menghemat Ruang Penyimpanan
    Motion Detection hanya merekam saat ada pergerakan, sehingga kapasitas harddisk tidak cepat penuh. Ini ideal untuk kamera yang aktif 24 jam.

  2. Meningkatkan Efisiensi Monitoring
    Anda tidak perlu menonton rekaman sepanjang hari. Cukup cari momen saat terjadi gerakan, sehingga proses pencarian rekaman jadi lebih cepat dan efisien.

  3. Mengurangi Konsumsi Bandwidth
    Untuk sistem berbasis cloud atau remote access, penggunaan bandwidth lebih hemat karena data hanya dikirim saat ada gerakan.

  4. Mengoptimalkan Keamanan
    Fitur ini memungkinkan DVR/NVR memberikan notifikasi real-time saat terdeteksi gerakan, memudahkan respons cepat terhadap potensi ancaman.

  5. Mendukung Otomatisasi Sistem
    Motion Detection dapat dikombinasikan dengan alarm, notifikasi email, atau fitur AI (seperti AcuSense) untuk mendeteksi manusia dan kendaraan secara spesifik.

Baiklah kami ulas bagaimana cara mengaktifkan fitur motion detection :

Langkah 1: Setup Kamera IP & Login ke NVR/DVR

Sebelum mengatur Motion Detection, pastikan kamera IP Anda sudah tersambung dengan benar ke DVR atau NVR Hikvision. Berikut langkah-langkah awal yang perlu dilakukan:

1. Hubungkan Kamera ke Jaringan

  • Sambungkan kamera IP ke switch atau langsung ke port PoE NVR (jika menggunakan NVR PoE).

  • Pastikan kabel LAN terpasang dengan baik dan lampu indikator menyala.

2. Cek Koneksi Kamera

  • Gunakan software SADP Tool dari Hikvision untuk mendeteksi IP kamera.

  • Jika belum terdeteksi, lakukan reset pada kamera dan ulangi proses pencarian.

3. Atur IP Kamera (Jika Perlu)

  • Gunakan alamat IP yang satu segmen dengan NVR/DVR.

  • Contoh: jika NVR IP-nya 192.168.1.64, atur kamera di 192.168.1.xxx.

4. Login ke DVR/NVR

  • Buka browser di PC dan masukkan IP DVR/NVR (misalnya 192.168.1.64).

  • Login menggunakan akun admin. Jika masih default, biasanya admin / 12345 (atau sesuai pengaturan Anda).

5. Tambahkan Kamera ke Channel

  • Masuk ke menu Configuration > Camera Management.

  • Tambahkan kamera secara manual jika belum muncul otomatis.

  • Pastikan status koneksi Online sebelum melanjutkan ke pengaturan deteksi gerak.

Setelah kamera IP terhubung dan tampil di NVR atau DVR, Anda bisa lanjut ke pengaturan Motion Detection.

Langkah 2: Mengaktifkan Motion & Menyesuaikan Sensitivitas

Setelah kamera terhubung ke DVR/NVR, saatnya mengaktifkan fitur Motion Detection dan menyesuaikan tingkat sensitivitas sesuai kebutuhan.

1. Masuk ke Menu Motion Detection

  • Login ke antarmuka web DVR/NVR atau langsung melalui monitor.

  • Masuk ke menu Configuration > Event > Basic Event (di beberapa model bisa berbeda, seperti “Motion Detection” langsung).

  • Pilih channel kamera yang ingin diatur.

2. Aktifkan Motion Detection

  • Centang opsi Enable Motion Detection.

  • Akan muncul kotak area deteksi berwarna merah pada tampilan kamera. Ini menandakan zona aktif untuk deteksi gerakan.

3. Tentukan Area Deteksi

  • Gunakan mouse untuk memilih area yang ingin dimonitor.

  • Hindari memilih seluruh layar jika area terlalu ramai (jalan umum, pohon bergerak, dll).

  • Fokuskan pada area pintu, jendela, pagar, atau titik rawan lainnya.

4. Sesuaikan Sensitivitas

  • Atur Sensitivity Level di angka yang seimbang.

    • 30–40% cocok untuk siang hari (banyak cahaya & gerakan kecil).

    • 50–60% untuk malam hari agar tetap responsif dalam kondisi gelap.

  • Cobalah beberapa kali hingga mendapatkan hasil yang tidak terlalu banyak false alarm tapi tetap responsif terhadap pergerakan nyata.

5. Simpan Pengaturan

  • Setelah semua disesuaikan, klik Apply atau Save.

Tips: Cobalah mengetes fitur ini dengan berjalan melintasi kamera. Jika tidak terdeteksi, naikkan sensitivitas atau periksa kembali area deteksi.

Langkah ini sangat penting untuk memastikan hanya gerakan yang relevan yang akan memicu rekaman atau notifikasi.

Langkah 3: Menentukan Area (Zone) Deteksi

Menentukan zona deteksi (detection zone) sangat penting untuk menghindari alarm palsu (false alarm) dan memastikan hanya gerakan di area penting yang terpantau oleh sistem CCTV.

1. Akses Menu Zona Deteksi

  • Masih di menu Motion Detection, klik pada area tampilan kamera.

  • Akan muncul kotak-kotak kecil berwarna merah di layar. Ini menandakan area mana saja yang aktif untuk mendeteksi gerakan.

2. Tentukan Area Prioritas

  • Gunakan mouse untuk memilih area penting seperti:

    • Pintu masuk

    • Jendela

    • Gerbang rumah atau toko

    • Lorong atau jalur akses tertentu

  • Hindari zona dengan pergerakan alami seperti:

    • Pepohonan yang tertiup angin

    • Jalan umum dengan kendaraan lalu-lalang

    • Bayangan bergerak akibat cahaya matahari

3. Gunakan Pendekatan Parsial

  • Tidak perlu memilih seluruh layar, cukup aktifkan deteksi di bagian kritis saja.

  • Semakin kecil zona deteksi yang dipilih, semakin akurat sistem dalam merespons gerakan yang benar-benar penting.

4. Simpan Pengaturan Zona

  • Setelah selesai mengatur, klik tombol Apply atau Save.

  • Lanjutkan ke pengujian dengan berjalan melintasi zona yang sudah ditentukan untuk memastikan sistem mendeteksi sesuai harapan.

Catatan: Beberapa DVR/NVR Hikvision menyediakan opsi Smart Detection atau Intrusion Detection, yang bisa digunakan untuk mendeteksi gerakan masuk ke dalam zona tertentu dengan tingkat akurasi lebih tinggi.

Langkah 4: Set Schedule Rekaman Gerak

Setelah mengatur zona deteksi dan sensitivitas, langkah penting selanjutnya adalah menentukan jadwal rekaman berbasis gerakan (motion recording schedule). Ini bertujuan agar DVR/NVR hanya merekam saat terjadi pergerakan, sehingga lebih hemat penyimpanan dan lebih mudah dalam pencarian rekaman.

1. Masuk ke Menu Schedule

  • Buka menu Storage > Schedule atau Record > Schedule (tergantung versi firmware).

  • Pilih channel kamera yang ingin diatur.


2. Aktifkan Mode Rekaman Motion

  • Ubah mode dari Continuous menjadi Motion.

  • Tandai blok waktu (biasanya kotak berwarna) sesuai hari dan jam yang diinginkan.

  • Gunakan warna kuning (atau sesuai kode warna sistem Anda) untuk merepresentasikan rekaman berbasis gerakan.

3. Atur Jadwal Per Hari atau Salin ke Semua Hari

  • Anda bisa mengatur jadwal berbeda untuk tiap hari.

  • Jika ingin semua hari sama, cukup klik tombol Copy dan pilih hari yang ingin disalin jadwalnya.

4. Simpan Jadwal

  • Setelah selesai, klik Save atau Apply.

  • Pastikan status schedule berubah menjadi Motion pada tampilan utama DVR/NVR.


Tips:
Jika ingin sistem bekerja otomatis saat malam hari saja (misalnya di toko), Anda bisa mengatur motion recording hanya dari pukul 18:00 – 06:00.

Dengan menjadwalkan rekaman berbasis gerakan, Anda bisa menghemat ruang penyimpanan hingga 70% dibandingkan rekaman terus-menerus. 

Langkah 5: Menyamakan Parameter Stream Normal & Event

Agar kualitas rekaman antara mode biasa (normal) dan saat terjadi gerakan (event) tetap konsisten, Anda perlu menyamakan pengaturan stream di DVR/NVR Hikvision. Ini penting supaya video tidak buram atau pecah saat terjadi motion detection.

1. Masuk ke Menu Video & Audio

  • Buka menu Configuration > Video/Audio atau Record > Parameters (tergantung tipe DVR/NVR).

  • Pilih channel kamera yang ingin disesuaikan.

2. Bandingkan Pengaturan Stream

  • Terdapat dua jenis stream:

    • Normal: digunakan saat tidak ada gerakan.

    • Event: digunakan saat terjadi motion detection.

  • Pastikan kedua pengaturan ini memiliki resolusi, bitrate, dan framerate yang sama.

3. Samakan Parameter Penting

Beberapa pengaturan yang perlu disamakan:

  • Resolution: misalnya 1080p (1920x1080)

  • Bitrate Type: Constant (CBR) atau Variable (VBR)

  • Video Quality: High

  • Max Bitrate: Sesuai kapasitas jaringan dan storage (contoh: 2048 Kbps)

  • Frame Rate (FPS): 15–25 fps agar rekaman tetap halus


4. Simpan Pengaturan

  • Setelah semua parameter disamakan, klik Save atau Apply.

  • Ulangi langkah ini untuk semua channel kamera yang menggunakan motion detection.

Catatan:
Jika parameter tidak disamakan, rekaman event bisa terlihat blur, delay, atau tidak sinkron. Menyamakan parameter akan memastikan rekaman tetap berkualitas tinggi saat terjadi kejadian penting.

Tips Lanjutan: Minimalkan False Alarm & Manfaatkan AI AcuSense™

Meskipun fitur Motion Detection sangat membantu, tidak jarang sistem menghasilkan false alarm akibat gerakan daun, hewan kecil, atau perubahan cahaya. Untuk itu, Anda bisa mengikuti tips lanjutan berikut agar sistem lebih akurat dan responsif:

1. Atur Zona Deteksi Secara Spesifik

Tentukan area (zone) deteksi hanya pada titik-titik rawan, seperti pintu, jendela, atau gerbang. Hindari area dengan banyak gerakan alami seperti pepohonan atau jalan umum.

2. Sesuaikan Sensitivitas Deteksi

Gunakan tingkat sensitivitas sedang (sekitar 30–50%) untuk menghindari deteksi yang terlalu sensitif. Untuk malam hari, Anda bisa sedikit menaikkan agar kamera tetap responsif dalam kondisi gelap.

3. Gunakan Schedule Motion Detection

Atur jadwal deteksi hanya aktif saat dibutuhkan, misalnya di luar jam kerja atau malam hari. Ini membantu mengurangi alarm tidak penting saat ada aktivitas normal di siang hari.

4. Perbarui Firmware DVR/NVR

Pastikan perangkat lunak Anda menggunakan versi terbaru agar mendukung fitur-fitur terbaru seperti pengenalan objek atau algoritma deteksi yang lebih akurat.


🔍 Manfaatkan Teknologi AI AcuSense™

Jika Anda menggunakan perangkat Hikvision dengan teknologi AcuSense™, manfaatkan keunggulan ini:

  • Klasifikasi Target (Manusia & Kendaraan): Sistem hanya memicu rekaman atau alarm saat mendeteksi orang atau mobil, bukan hewan atau benda lainnya.

  • Pengurangan False Alarm hingga 90%: Berdasarkan pengujian, AcuSense mampu secara signifikan menyaring gerakan tidak relevan.

  • Smart Playback: Memudahkan pencarian rekaman berdasarkan jenis objek (manusia/kendaraan) secara cepat.

Tips: Aktifkan filter "Human Body Detection" dan "Vehicle Detection" jika tersedia, lalu uji coba untuk menyesuaikan parameter secara optimal.

FAQ Umum

Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan terkait pengaturan motion detection pada DVR/NVR Hikvision, beserta jawaban praktisnya:


❓ Kenapa motion detection saya tidak bekerja padahal sudah diaktifkan?

Solusi:
Pastikan area deteksi (zone) sudah dipilih dan disimpan. Banyak pengguna lupa klik tombol “Apply” setelah memilih zona, sehingga pengaturan tidak aktif. Selain itu, cek juga sensitivitas — jika terlalu rendah (misalnya di bawah 20%), gerakan kecil mungkin tidak terdeteksi.


❓ Apa yang menyebabkan banyak false alarm?

Solusi:
Umumnya disebabkan oleh:

  • Zona terlalu luas (seluruh layar)

  • Sensitivitas terlalu tinggi

  • Gerakan alami seperti pohon, bayangan, atau hewan kecil
    Solusi dari pengguna Reddit adalah menyempitkan zona hanya pada area rawan seperti pintu atau jendela, dan menurunkan sensitivitas ke angka moderat (30–50%).


❓ Haruskah saya menggunakan fitur AI seperti AcuSense?

Jawaban:
Jika DVR/NVR dan kamera Anda mendukung AcuSense, sangat disarankan untuk mengaktifkannya. Banyak pengguna melaporkan bahwa teknologi ini secara signifikan mengurangi false alarm dengan hanya mendeteksi manusia dan kendaraan. Ini sangat membantu untuk lokasi yang ramai atau terbuka.


❓ Kenapa tidak ada rekaman walaupun alarm motion menyala?

Solusi:
Periksa jadwal rekaman. Pastikan mode rekaman sudah di-set ke Motion, bukan Continuous atau Off.
Beberapa pengguna menyarankan juga untuk menyamakan parameter stream normal dan event agar sistem tidak error saat menyimpan.


❓ Apakah perlu update firmware untuk fitur ini?

Jawaban:
Ya. Beberapa versi firmware lama memiliki bug pada fungsi motion detection atau tidak mendukung fitur lanjutan seperti Smart Motion atau AcuSense. Selalu cek versi terbaru di website resmi Hikvision.


Tips tambahan dari komunitas:
Gunakan uji coba nyata — berjalan di area deteksi — untuk menguji pengaturan Anda. Jangan hanya andalkan tampilan visual zona merah.

 

Info Security System
Info Security System Kami adalah Team Technical Support di bidang security system, yang akan kami tuangkan di blog kami seputar Penggunaan CCTV, Network, Mesin Absensi, Acces Control, Teknologi, dan artikel yang lainnya yang bermanfaat. Ikuti kami agar kami bisa berkembang dan bisa berbagi kepada anda semua, terima kasih..